<"selamat datang di blog ini semoga dapat membantu anda" />

Jumat, 10 Desember 2010

 antroposfer

Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.



DINAMIKA DEMOGRAFI


Adalah peristiwa yang terjadi secara terus-menerus dan saling berkaitan mengenai perubahanjumlah penduduk.


1. Menghitung pertumbuhan penduduk

a. Natalitas
b. Mortalitas / Tingkat kematian
c. Migrasi
2. Mengukur kualitas Penduduk
a. Pendidikan
b. Kesehatan

**Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin**


1. Menghitung jumlah penduduk

Untuk mengetahui jumlah penduduk suatu daerah, propinsi, atau negara dapat di lakukan beberapa cara, seperti sensus penduduk, registrasi atau pencatatan atau survei.

a. Sensus penduduk

Sensus berasal dari bahasa latin census yang berarti penaksiran harta benda seorang warga negara pencatatan nama warga negara, misal untuk pemungutan pajak.
Sensus dapat dibedakan atas dua macam, yakni sensus de factor dan de jure. Sensus de facto adalah perhitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang dilakukan setiap orang yang pada waktu sensus diadakan berada pada wilayah sensus. Sementara sensus de jure adalah pencacahan yang hanya dikenal pada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus tersebut

b. Register

Registrasi adalah catatan secara continue/terus menerus yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap penduduk suatu wilayah administrasi.

c. Survei

Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan penduduk metode survei tidak dilakukan di seluruh wilayah negara, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili seluru wilayah negara tersebut.

• Macam-macam komposisi penduduk

1. Berdasarkan aspek biologis
Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.
2. Berdasarkan aspek sosial
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.
3. Berdasarkan aspek ekonomis
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
4. Berdasarkan aspek geografis
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.

• Piramida penduduk

Struktur piramida penduduk :
a. Sumbu vertical untuk distribusi umur
b. Sumbu horizontal untuk menyatakan jumlah penduduk
c. Horisontal kiri untuk laki-laki dan horizontal kanan untuk perempuan.

SEX RATIO


 

1. Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin (sex ratio) merupakan angka perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah. Penyajian data mengenai sex ratio dapat ditampilkan secara umum (tanpa melihat kelompok umur) atau juga dapat didasarkan kelompok umur tertentu. Rasio jenis kelamin dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut ini.

SR = Sex Ratio atau rasio jenis kelamin
M = Male atau jumlah penduduk laki-laki
F = Female atau jumlah penduduk perempuan
Perhatikan contoh berikut!
Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000, diketahui jumlah penduduk laki-laki Indonesia sebanyak 101.641.570 dan jumlah penduduk perempuan sejumlah 101.814.435. Berapa sex ratio-nya?
Jawab: SR = MF × 100 = 101.641.570/101.814.435 × 100 = 99,83
Artinya, pada tahun 2000 setiap 100 penduduk perempuan di Indonesia terdapat 99,83 penduduk laki-laki. Jika perhitungan ini didasarkan pada kelompok umur tertentu, maka rumusnya menjadi:

SRi = Sex Ratio atau rasio jenis kelamin umur tertentu
Mi = Male atau jumlah penduduk laki-laki umur tertentu
Fi = Female atau jumlah penduduk perempuan umur tertentu
Perhatikan contoh berikut!
Pada tahun 1995, jumlah penduduk laki-laki berumur 10 - 14 tahun di Indonesia berjumlah 11.201.588 orang, sedangkan jumlah penduduk
perempuan sebesar 10.617.694 orang. Berapakah sex ratio-nya?

Artinya, pada tahun 1995 setiap 100 penduduk perempuan di Indonesia terdapat 105,5 penduduk laki-laki berumur 10 - 14 tahun. 


Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.

ANGKA KEMATIAN KASAR

1.             Perkembangan Penduduk Dunia

Penduduk disuatu negara setiap tahun nya pasti bertambah dan semakin berkembang sebab tingginya faktor natalitas dibanding mortalitas yang membuat penduduk dunia semakin meledak tak terbendung. di karnakan belum ditemukannya cara yang ampuh untuk menghentikan laju pertumbuhan penduduk dunia ini

ANGKA KELAHIRAN KASAR

 
Jumlah wanita usia subur yang melahirkan di Kabupaten Tasikmalaya selama dua tahun terakhir ini menunjukan kecenderungan menurun, yaitu dari sebesar 32,62 per seribu penduduk  tahun 2004 (Data Health Service) Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya menjadi sebesar 31,82 per seribu penduduk pada tahun 2005.
Sedangkan bila melihat data 5 (lima) tahun tentang angka kelahiran dari Kantor Statistik Kabupaten Tasikmalaya trendnya berfluktuasi, yaitu pada  tahun 1997 sebesar 23,09 per seribu, tahun 1999 sebesar 22,43, pada tahun 2000 sebesar 22,25 per seribu penduduk, tahun 2004 sebesar 32,62 per seribu penduduk dan tahun 2005 sebesar 31,82 per seribu penduduk.
fertilitas
Angka kelahiran kasar di Kabupaten Tasikmalaya meningkat tetapi fertilitas terus menurun, pada tahun 1980 tingkat fertilitasnya adalah 5,15 per 1000 wanita usia subur.  Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1980 menurun lagi menjadi 2,77 dan proyeksi per 1000 wanita usia subur.

Menghitung Jumlah Penduduk

 


   Untuk menghitung jumlah penduduk atau pengumpulan data statistik suatu wilayah diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan 4 (empat) cara, yaitu (1) Sensus; pengumpulan data dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu, (2) Survei; pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik suatu obyek pada saat tertentu; (3) Kompilasi produk dan administrasi; kerjasama BPS dengan instansi pemerintah lainnya yang mengelola catatan administrasi; (4) Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sensus penduduk